9 Tempat Terbaik untuk Melihat Milky Way di Indonesia


9 Tempat Terbaik untuk Melihat Milky Way di Indonesia


The Milky Way upon the heavens
Is twinkling just for you
Itu adalah penggalan lirik awal lagu Sleeping Child dari Michael Learns To Rock yang populer pada tahun 1990-an. Saya selalu teringat dengan kata-kata Milky Way-nya. Apalagi belakangan ini di Indonesia mulai populer foto-foto Milky Way. Nah, Klikers, sebenarnya apa sih Milky Way itu? Dan di manakah tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia?
Milky Way – atau dalam bahasa indonesia kita sebut sebagai Bima Sakti – berasal dari bahasa latin Via Lactea atau bahasa Yunani Galaxias yang artinya “susu”. Milky way ini adalah galaksi spiral yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Di dalam galaksi Milky Way inilah terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat planet Bumi. Galaksi Milky Way ini terlihat seperti pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau “aura” cemerlang ini adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di bidang galaksi. Posisi dari milky way ini nampak berada di belahan bumi bagian selatan.
Jika Klikers ingin melihat Milky Way, waktu terbaik untuk melihatnya adalah di kisaran bulan April – Agustus, lebih tepatnya yaitu di musim kemarau. Di saat malam cerah, Milky Way dapat dilihat dengan mata telanjang. Milky Way sukar untuk dilihat di kota-kota besar karena banyaknya polusi cahaya. Klikers, berikut 9 tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia:
1. Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah

Milky Way di atas Candi Arjuna, Dieng
Salah satu tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia tentu saja adalah di Dieng. Dalam dingin yang menyelimut, Anda bisa menyaksikan pesona ribuan bintang dalam bentangan langit di atas Candi Arjuna, Gunung Prau, Dieng ataupun di Bukit Sikunir. Anda dapat menyaksikan Milky Way di Dataran Tinggi Dieng sekitar pukul 23.00 – 04.00.
2. Gunung Bromo, Jawa Timur

Milky Way Gunung Bromo
Keelokan Gunung Bromo sudah tersiar hingga ke berbagai penjuru dunia. Bukan saja hanya dapat melihat sunrise, sunset, dan hamparan pasir luas bak Gurun Sahara, di Gunung Bromo kita pun dapat melihat fenomena Milky Way. Fenomena Milky Way di Gunung Bromo bahkan disebut-sebut sebagai salah satu yang terindah di dunia.
3. Gunung Gede, Jawa Barat

Milky Way Gunung Gede
Gunung Gede berada di Taman Nasional Gede Pangrango dan terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Di siang hari, suhu udara di Gunung Gede berkisar 18 derajat celcius sementara suhu puncak di malam hari bisa mencapai 5 derajat celcius. Untuk melihat Milky Way, berkemahlah di alun-alun Suryakencana yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Sambil berkemah, Anda dapat menikmati langit malam yang dihiasi Milky Way.
4. Segara Anakan, NTB

Milky Way Segara Anakan
Segara Anakan (artinya Anak Laut) adalah danau kawah Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Danau Segara Anakan adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia. Anda dapat berkemah di tepi Danau Segara Anakan dan menikmati indahnya fenomena Milky Way di malam hari.
5. Desa Wae Rebo, NTT

Milky Way Dusun Wae Rebo
Tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia yang berikutnya terletak di timur Indonesia. Sudah pernah mendengar nama Desa Wae Rebo? Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai, Kecamatan Satarmese Barat, Desa Satar Lenda. Di Desa Wae Rebo, Anda dapat menjumpai tujuh buat rumah kerucut Flores yang dinamakan Mbaru Niang. Walaupun di Desa Wae Rebo sudah ada listrik, namun Desa Wae Rebo masih cukup bersih dari polusi cahaya. Itulah sebabnya mengapa Milky Way dapat terlihat cukup jelas dari Desa Wae Rebo.
6. Pantai Gunung Kidul, Yogyakarta

Milky Way Pantai Kukup
Tak harus mendaki gunung untuk dapat melihat Milky Way. Di pantai-pantai di Gunung Kidul pun Anda dapat melihat Milky Way. Sebut aja di Pantai Krakal, Pantai Kukup, dan Pantai Drini. Bagi Anda yang nggak doyan mendaki gunung namun ingin melihat Milky Way, pantai-pantai di Gunung Kidul ini dapat menjadi opsi terbaik untuk Anda.
7. Pulau Kepa, Alor, NTT


Milky Way Pulau Kepa
Nusa Tenggara Timur memang surganya Milky Way. Selain di Desa Wae Rebo, Anda juga dapat melihat Milky Way di Pulau Kepa, Alor. Pulau Kepa ini memiliki pantai berpasir putih dengan laut biru jernih yang menyimpan keindahan terumbu karang. Di malam hari, Anda dapat melihat kelap-kelip biru ratusan plankton di lautan. Keindahan kelap-kelip biru plankton itu bersanding dengan jutaan kerlip bintang dari Milky Way di langit malam. Dijamin Anda akan betah melihatnya semalaman.
8. Ranu Kumbolo, Gunung Semeru

Milky Way Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo adalah danau air tawar yang terletak di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Danau Ranu Kumbolo ini menjadi tempat transit bagi para pendaki dalam perjuangan mereka menaklukkan puncak Mahameru. Para pendaki dapat mendirikan tenda di dekat Danau Ranu Kumbolo dan di malam hari, mereka akan menyaksikan gugusan bintang Milky Way.
9. Tanjung Papuma

Milky Way Tanjung Papuma
Tanjung Papuma terletak di Kecamatan Wuluhan, 45 km arah selatan Kota Jember. Tanjung Papuma ini memiliki keindahan pantai nan eksotis. Pantainya berpasir putih, dengan batu-batu karang besar dan sebuah pulau karang di tengah laut yang dinamai Pulau Kodok. Papuma sendiri merupakan akronim dari Pasir Putih Malikan. Di pantai ini memang terdapat batu-batu malikan yang dapat mengeluarkan bunyi serupa musik saat terkena ombak. Tanjung Papuma ini menjadi salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk melihat Milky Way.
Klikers, itulah 9 tempat terbaik di Indonesia untuk melihat Milky Way. Bagi Anda pecinta fotografi, Anda bisa mempelajari teknik memotret Milky Way terlebih dahulu. Keindahan Milky Way dijamin akan membuat Anda ketagihan dan siapa tahu Anda jadi pemburu Milky Way.

p1

Daftar 10 Bintang Paling Terang di Langit Malam

Daftar 10 Bintang Paling Terang di Langit Malam

Bintang merupakan bola besar gas panas yang bersinar.
Matahari juga merupakan sebuah bintang yang terdekat dari bumi.
Bintang terutama terdiri dari hidrogen, sejumlah kecil helium, dan unsur lain dalam jumlah lebih sedikit lagi.
Bintang-bintang yang terlihat di langit malam semuanya terdapat dalamGalaksi Bima Sakti.
Berikut adalah daftar 10 bintang paling terang yang terlihat dari bumi.

1. Sirius

Sirius yang juga dikenal dengan nama Bintang Anjing adalah bintang paling terang di langit. Namanya berasal dari kata Yunani yang berarti “terik atau membakar”.
Jarak: 8,6 tahun cahaya
Tipe Spektral: A1Vm

2. Canopus

Dinamakan sesuai dengan sebuah kota kuno di utara Mesir, Canopus adalah bintang paling terang kedua di langit.
Jarak: 74 tahun cahaya
Tipe Spektral: F0II

3. Rigil Kentaurus

Rigil Kentaurus, juga dikenal sebagai Alpha Centauri, adalah bintang paling terang ketiga di langit. Namanya secara harfiah berarti kaki centaur.
Jarak: 4,3 tahun cahaya
Tipe Spektral: G2V

4. Arcturus

Arcturus adalah bintang paling terang di rasi Bootes, yang merupakan salah satu rasi bintang tertua di langit malam.
Jarak: 34 tahun cahaya
Tipe Spektral: 5IIIFe-0.5

5. Vega

Vega adalah bintang paling terang kelima di langit. Namanya berasal dari bahasa Arab untuk ‘elang yang menukik’.
Jarak: 25 tahun cahaya
Tipe Spektral: A0Va

6. Capella

Capella merupakan bintang paling terang keenam di langit. Nama Capella berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘kambing betina kecil’.
Capella adalah bintang raksasa kuning seperti matahari, namun berukuran jauh lebih besar.
Jarak: 41 tahun cahaya
Tipe Spektral: G5IIIe + G0III

7. Rigel

Nama Rigel berasal dari bahasa Arab untuk kaki, menunjukkan letaknya dalam rasi Orion. Rigel merupakan bintang super raksasa biru dan merupakan bagian dari sistem 4 bintang.
Jarak: 1400 tahun cahaya
Tipe Spektral: B8Ia

8. Procyon

Procyon merupakan bintang kuning-putih dan merupakan salah satu bintang yang cukup dekat dari bumi.
Jarak: 11,4 tahun cahaya
Tipe Spektral: F5IV-V

9. Achernar

Achernar merupakan bintang super raksasa putih kebiruan yang berjarak sekitar 69 tahun cahaya dari bumi.
Jarak: 69 tahun cahaya
Tipe Spektral: B3Vpe

10. Betelgeuse

Betelgeuse merupakan bintang super raksasa merah dengan sekitar 13.000 kali lebih terang dari matahari dan berukuran 1000 kali lebih besar.
Jika Betelgeuse menggantikan tempat matahari maka diameternya akan mencapai orbit Jupiter.
Jarak: ~ 1400 tahun cahaya
Tipe Spektral: M1-2Ia-lab

p1

Fakta Menarik Tentang Astronomi

Beberapa Fakta Tentang Astronomi

Kita akan mengetahui banyak hal yang menakjubkan ketika mempelajari astronomi. Beberapa fakta menarik tentang astronomi terdengar aneh tetapi sekaligus sangat menakjubkan.

Dari Planet Bumi, kita bisa menatap lautan kosmik selama ribuan sampai miliaran tahun. Sejak penemuan teleskop, beberapa planet kemudian ditemukan di sistem tata surya kita, yaitu Uranus (1781), Neptunus (1846), dan sampai ke planet kecil Pluto (1930). Selain itu, ada ribuan atau jutaan materi ruang angkasa seperti asteroid dan komet.

Anda mungkin sudah mengetahui beberapa fakta, tetapi bagi sebagian yang lain dapat menjadi suatu kejutan, seperti pada posting menarik sebelumnya tentang Planet Bumi dan Bintang-bintang terbesar di Galaksi Bima Sakti. Walaupun demikian beberapa fakta astronomi adalah yang dapat diperkirakan, kita tidak mengetahui pasti sebelum secara langsung berada ditempat dan mengalaminya.

Berikut adalah beberapa hal-hal menarik dari astronomi khususnya di sistem tata surya yang luar biasa.

Atmosfer Planet


Hampir setiap planet dan beberapa bulan memiliki atmosfer. Atmosfer bumi mengandung unsur nitrogen dan oksigen. Venus memiliki atmosfer tebal dari karbon dioksida, dengan jejak-jejak gas beracun seperti sulfur dioksida. Atmosfer Mars sangat tipis mengandung Karbon dioksida. Sedangkan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus terdapat hidrogen dan helium. Sedangkan ketika Pluto dekat matahari, ia memiliki atmosfer tipis, tapi ketika Pluto bergerak ke daerah luar orbitnya, atmosfer membeku dan runtuh ke permukaan planet.

Melintasi Galaksi Bima Sakti (Milky way Galaxy)


Sistem Tata Surya berada di dalam Galaksi, seakan-akan seperti setetes air di Lautan. Untuk melintasi Galaksi Bima Sakti dari ujung ke ujungnya memerlukan waktu yang sangat panjang, walaupun bergerak dengan kecepatan cahaya. Bayangkan saja! Untuk melintasinya dengan kecepatan cahaya sekitar 300.000 km/detik, akan memerlukan waktu sekitar 100.000-120.000 tahun.
Dengan demikian Galaksi Bima Sakti sangat luas, tetapi seluas itukah? Galaksi Bima Sakti hanyalah 1 dari sekitar Ratusan Miliar Galaksi yang teramati di Alam Semesta. Dan masih banyak yang belum teramati, karena sangat terbatasnya kemampuan teknologi.

Melihat Masa Lalu


(Pencitraan Gambar atau Image) Cahaya dari bintang-bintang yang jauh jaraknya dan galaksi-galaksi yang lain membutuhkan waktu begitu lama untuk mencapai Bumi. Artinya Image atau Gambar yang dilihat muncul setelah ratusan, ribuan atau bahkan jutaan tahun yang lalu. Secara otomatis ketika pandangan tersebut mencapai Bumi, sudah pasti suasana ditempat sebenarnya sudah berubah.

Sisi gelap yang dingin Planet Merkurius


Meskipun Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari, suhu bisa mencapai -173 derajat Celcius (-280 derajat F). Mungkin sedikit aneh kedengarannya, tapi ada penjelasan sederhana. Karena Merkurius hampir tidak memiliki atmosfer, tidak ada yang menangkap panas dekat permukaan. Jadi, sisi gelap dari Merkurius (sisi menghadap jauh dari Matahari) sangat-sangat dingin. Tetapi rata-rata temperaturnya antara -173 derajat C di malam hari sampai 427 derajat C di siang hari.

Badai yang sangat panjang di Planet Jupiter



Di Jupiter terdapat Badai yang terus berlangsung selama bertahun-tahun bahkan dalam hitungan abad. Salah satu titik badai dinamakan “The Great Red Spot”, Badai kolosal berukuran hampir 2-3 kali lipat diameter Bumi dan terus berlangsung  mencapai 300 tahun lebih. Badai ini berputar berlawanan dengan arah jarum jam.

Jumlah yang fantastis dari bintang-bintang di alam semesta



Di ruang angkasa bisa dikatakan terdapat sarangnya aktivitas kelahiran bintang-bintang. Diperkirakan bahwa jumlah bintang-bintang di alam semesta lebih besar dari jumlah butiran pasir yang terdapat di semua pantai di Bumi.

Pada malam yang cukup cerah kita bisa melihat kumpulan bintang di langit yang setara dengan segenggam pasir. Bahkan pada malam yang sangat jelas, mata manusia hanya dapat melihat sekitar 3.000 bintang. Di Galaksi Bima Sakti saja diperkirakan terdapat 200-400 miliar bintang-bintang.

Energi Matahari yang Kuat



Matahari merupakan salah satu bintang di Galaksi Bima Sakti. Matahari memiliki diameter sekitar 1.392.684 km yaitu sekitar 109 kali lipat dari diameter Bumi. Matahari menghasilkan begitu banyak energi, setiap detik intinya melepaskan sekitar 620 juta metric ton hydrogen setara 92 miliar bom nuklir. Namun, Matahari kita relatif kecil jika dibandingkan dengan bintang lainnya.

Betelgeuse


Betelgeuse adalah bintang sangat terang di langit. Ini adalah bintang super raksasa merah sekitar 13.000 kali lebih terang dari matahari kita dan lebih dari sekitar 1000 kali lebih besar.

Namanya adalah berasal dari Arab, dan terletak dekat bahu kanan dari Orion. Betelgeuse diperkirakan mendekati akhir masanya dan akan segera menjadi supernova.

Gunung Berapi Di Bulannya Planet Jupiter


Gunung berapi di bulannya Planet Jupiter melontarkan materinya dengan kecepatan 1 km setiap detik. Kecepatannya mencapai 20 kali lipat kecepatan gunung berapi di Bumi.

Topan Badai Di Planet Saturnus


Sementara topan badai di Bumi dapat menjadi kekuatan yang merusak, Tapi yang teramati di Saturnus bahkan lebih besar dan lebih cepat. Pada 2013, pesawat ruang angkasa Cassini, yang telah mengamati tempat ini, mengambil gambar dari badai sekitar 20x lebih besar daripada yang rata-rata dibanding yang ada di Bumi. Ini seperti mega badai, dengan mata inti badai berukuran sekitar 1.250 mil.

Ledakan Supernova Dapat Terlihat Di Bumi


Ketika sebuah bintang yang sangat besar dan masif berakhir masanya, maka akan meledak yang dinamakan supernova. Supernova menyebabkan ledakan besar yang melempar keluar sejumlah besar cahaya dan radiasi dalam gelombang kejut hingga mencapai kecepatan sekitar 30.000 kilometer/detik.

Diperkirakan bahwa beberapa supernova terjadi di Galaksi Bima Sakti setiap abad, dan setidaknya satu telah diamati dari Bumi dengan mata telanjang. Pada 1604, Johannes Kepler mencatat bahwa 'bintang baru' muncul di langit, yang terlihat bahkan pada siang hari selama tiga minggu.

p1